Translate

Jumat, 20 Februari 2015

KTNA Pangandaran Mensikapi Pasar Bebas MEA 2015

 DOB KABUPATEN PANGANDARAN
INGIN HANYA JADI PENONTON DALAM PASAR BEBAS ASEAN 2015 ( MEA 2015 ) ???

Pada tahun 2008, sebanyak 10 negara ASEAN termasuk Indonesia membuat kesepakatan untuk mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) demi mencapai basis produksi dan pasar tunggal antar negara. Melalui MEA, perdagangan bebas dapat dilakukan antara negara ASEAN baik dalam bentuk barang, investasi, jasa hingga tenaga kerja terampil MULAI TAHUN 2015.
 Tujuan utama MEA adalah mendirikan pasar dan basis produksi tunggal. Sejumlah tujuan lainnya, adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar yang kompetitif dan ekonomis, memiliki perkembangan ekonomi yang setara dan terintegrasi secara utuh dengan perekonomian global.
 Menghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA 2015). Suka Tidak Suka, Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap, Pasar Bebas ASEAN akan datang. Kalau DOB Kabupaten Pangandaran tidak siap, maka hanya akan jadi PENONTON, pasar kita dibanjiri produk-produk Asing. Maka salah satu solusi untuk antisipasi membanjirnya produk pertanian dari luar negeri (Produk Tanaman Pangan & Hortikultura, Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan) adalah DOB Pangandaran harus segera menyiapkan Centra – Centra Komoditas dengan membentuk Zonasi Centra Komoditi, maka dengan ini Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran Mengusulkan terciptanya :
ZONASI DESA CENTRA KOMODITAS ONE VILLAGE ONE PRODUCT ( OVOP )

PELUANG ATAU ANCAMAN PASAR BEBAS ASEAN 2015 ???
Pasar bebas ASEAN akan berlaku efektif mulai Desember 2015. Semua jenis produk baik barang maupun jasa akan diperdagangkan secara bebas dengan bea masuk 0%. Ini peluang atau ancaman buat Indonesia ???. Kalau pikiran kita takut barang asing masuk maka pasar bebas ASEAN itu Ancaman. Sedangkan kalau kita berfikir barang kita bisa masuk ke negara ASEAN lainnya itu adalah Peluang. Pertanyaannya, Sudah Siapkah Kita Memasok Barang – Barang ke Negara ASEAN ???.
DOB Pangandaran tidak bisa menolak apabila nanti masuk barang – barang dari negara ASEAN membajiri pasar kita, nanti kita akan kebanjiran barang dari luar negeri seperti : Beras, Singkong, Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Buah-buahan, Ikan Asin, Ikan Kaleng, Ikan Segar, Udang, Daging Sapi, Daging Domba/Kambing, dll. Sudahkah kita bersiap diri untuk menerima semua itu ? lalu apa upaya yang sedang, akan dan harus dilakukan ???
29 Bahan Pangan Yang Masih Di Impor RI
By Siska Amelie F Deli on Jan 04, 2014 at 13:08 WIB

Sebagai negara agraris, lahan pertanian Indonesia belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakatnya. Terbukti, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan importasi bahan pangan sepanjang hampir 2013.
Badap Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga November 2013 pemerintah Indonesia tercatat mengimpor lebih dari 17 miliar kg bahan pokok senilai US$ 8,6 miliar atau setara Rp (kurs : Rp 104,9 triliun).

Ironisnya, sebagian pangan yang diimpor Indonesia justru bisa dihasilkan di negeri sendiri seperti kentang, teh, cengkeh, jagung hingga beras. Namun permintaan domestik yang melampaui jumlah produksi pangan mendorong pemerintah untuk menerima ekspor dari negara lain. Langkah tersebut diambil pemerintah guna menghindari adanya kelangkaan pangan di Tanah Air. Lantas apa saja bahan pangan yang masih diimpor pemerintah ?

Berikut daftar lengkap 29 komoditas bahan pangan yang diimpor Indonesia kurun Januari – November 2013

1.      Beras : Volume Impor : 432,8 juta kg; Negara Exportir : Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar
2.      Jagung : Volume : 2,8 miliar kg, Negara Exportir : India, Brazil, Argentina, Thailand, Paraguay
3.      Kedelai : volume 1,62 miliar kg, negara exportir : AS, Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dll
4.      Biji Gandum dan Mesin : volume 6,21 miliar kg, negara exportir : Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dll
5.      Tepung Terigu : volume 185,8 juta kg, negara exportir : Srilanka,India, Turki, Ukraina, Jepang, dll
6.      Gula Pasir : volume 75,8 juta kg, negara exportir : Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dll
7.      Gula Tebu : volume 3,01 miliar kg, negara exportir : Thailand, Brasil, Australia, Elsavador, Afrika Selatan
8.      Daging Sejenis Lembu: volume 41,5 juta kg, negara exportir : Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura
9.      Jenis Lembu : volume 104,4 juta kg, negara exportir : Australia
10.  Daging Ayam : volume 10.825 kg, negara exportir : Malaysia
11.  Garam : volume 1,85 miliar kg, negara exportir : Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark
12.  Mentega : volume 20,8 juta kg, negara exportir : Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda
13.  Minyak Goreng : volume 84,7 juta kg, negara exportir : Malaysia, India, Vietnam, Thailand,
14.  Susu : volume 194,5 juta kg, negara exportir : Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda
15.  Bawang Merah : volume 81,3 jutakg, negara exportir : India, Thailand, Vietnam, Filipina, China
16.  Bawang Putih : volume 404,2 juta kg, negara exportir : China, Vietnam, India
17.  Kelapa : volume 835.941 kg, negara exportir : Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam
18.  Kelapa Sawit : volume 3,25 jutakg, negara exportir : Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
19.  Lada : volume 371.002 kg, negara exportir : Malaysia, Vietnam, Belanda, AS
20.  Teh : volume 19,5 juta kg, negara exportir : Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka
21.  Kopi : volume 15,2 juta kg, negara exportir : Vietnam, Brasil, AS, Italia
22.  Cengkeh : volume 309.299 kg, negara exportir : Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura dan Comoros
23.  Kakao : volume 29,3 juta kg, negara exportir : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kemerun dan Ekuador
24.  Cabe : volume 293.926 kg, negara exportir : Vietnam dan India
25.  Cabe (Kering) : volume 17,1 juta kg, negara exportir : India, China, Thailand, Jerman, Spanyol
26.  Cabe (Awet) : volume 2,6 juta kg, negara exportir : Thailand, China, Malaysia dan Turki
27.  Tembakau : volume 111,8 juta kg, negara exportir : China, AS, Turki, Brasil, Italia
28.  Ubi Kayu / Singkong : Volume 100.798 kg, Negara Exportir : Thailand, Vietnam
29.  Kentang : Volume : 44,6 juta kg, Negara Exportir : Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman

KTNA Pangandaran

Tidak ada komentar: